google-site-verification=IScJpofXbSKHXZbxRg4XwavDsluBeGWm54PYOSe-zx SKB (SANGGAR KEGIATAN BELAJAR): APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA

APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA

FREAKOUT

Hidup bergelut dengan tiga perkara di atas, nilai hidup kita diukur dari bisa tidaknya kita menjawab persoalan di atas.

Jika kita sebagai pendidik, mendidik masyarakat dimanapun, baik itu di persekolahan (regular) maupun di luar sekolah (non formal dan in formal ) pada hakekatnya mengusahakan latihan bagi peserta didik untuk mampu berpikir urut:

clip_image001

Dengan membaca sendiri, mendengar, melihat, tanpa gurupun peserta didik bisa terdidik dengan baik, asal yang bersangkutan bisa selalu berpikir urut tentang Apa, Mengapa dan Bagimana.

Caranya??

1. Mengetahui Apa dan Mengapa, bisa dilakukan di kamar atau diperpustakaan. Dengan melakukan kajian dan analisa, serta mencari dan berpikir tentang tema yang dipersoalkan.

Contohnya :

Apakah LSM itu?MANLAUGG

Maka cukup di atas meja saja kita bisa mencari lewat internet, TBM, Perpustakaan bahan bacaan tentang apa organisasi kemasyarakatan tersebut.

Mengapa LSM?

Ternyata LSM menggali permasalahan-permasalahan di masyarakat seperti lingkungan hidup, pendidikan, keluarga, politik, ekonomi, dll.

2. Mengetahui Bagaimana, harus keluar kamar dan melakukan suatu action (tindakan), karena ada kaitannya dengan masyarakat (orang lain).

Bagimana?

LSM menggali permasalahan, mencari jalan keluar untuk memecahkan. LSM adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang memiliki kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi, dan memberikan kepada lembaga pemerintah (nasional) maupun internasional. Jadi Bagaimana LSM?. LSM harus mampu membantu masyarakat memecahkan berbagai persoalan, baik lewat pendidikan, keluarga, politik, ekonomi dll.

3. Yang terpenting jangan extrim

a. Hanya tahu apanya saja, adalah termasuk yang berpikiran dangkal, tipe ini adalah tipe wartawan, komentator.

b. Hanya tahu mengapanya saja, seseorang yang text book thinker, orang yang hanya berteori melulu, tipe ini adalah tipe seorang kritikus yang belum mengalami dan melaksanakan suatu persoalan.

c. Hanya tahu bagaimananya saja, tidak ilmiah, tanpa operasi prosedur, ini adalah tipe didikan tukang.

Untuk itu tugas kita sebagai seorang pendidik, harus mampu menciptakan rangkaian berpikir yang urut tentang : Apa, Mengapa dan Bagaimana.

Tidak ada komentar: