SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ( SIM) SKB KAB. PEKALONGAN
Oleh : sujud marwoto
Selaku institusi di bidang pendidikan, SKB juga sebagai data center yang memiliki akses langsung untuk mengisi berbagai data dan informasi sesuai yang dibutuhkan. Sebagai data center SKB memiliki tugas memasok kebutuhan data kepada BPPNFI, Dinas Pendidikan Maupun Ditjen PNFI.
Tugas SKB kaitannya dengan SIM adalah; (1) Membangun sistem informasi PNFI, (2) Mengadakan peralatan ICT yang berupa Komputer dan Jaringannya, (3) Menentukan PKBM yang menjadi mitra dalam pengembangan ICT PNFI, (4) Membimbing PKBM dalam menyelenggarakan program ICT PNFI, (5) Identifikasi Sasaran Garap Program PNFI, (6) Memasok kebutuhan data kepada BPPNFI, Dinas Pendidikan, dan Ditjen PNFI.
Tugas SKB jika menilik dari ketentuan di atas sangat berat dan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tugas SKB pernyataan satu dan dua sudah ada dan siap dioperasionalkan, sedangkan point 3, 4 dan 5 belum bisa dilaksanakan, alasannya jelas klasik, tetapi memang sangat essensial, yakni dana operasional dan dana pendataan.
Sedangkan ICT sebagai teknologi untuk pendataan akan memiliki dampak yang luar biasa dimana informasi akan di peroleh dengan mudah, cepat, tepat dan akurat untuk diakses oleh semua pihak yang berkepentingan seperti Direktorat PNFI, BP-PNFI, SKB, PKBM, instansi lain yang terkait dan juga warga belajar.
Seperti Apa SIM SKB Kab. Pekalongan
SIM SKB Kab. Pekalongan berupa peralatan ICT, yakni komputer dengan jaringan CSM, sejumlah 20 komputer. Tetapi karena daya listrik belum kuat maka yang difungsikan untuk jaringan SIM sejumlah 10 komputer. Selengkapanya hardware yang dimiliki berjumlah 20 unit komputer, 1 server, 1 modem, 2 switch, 2 printer.
Sebagai lembaga yang ada ditingkat paling bawah, maka SKB memiliki tanggungjawab dalam entry data ditingkat Desa. Untuk dapat mengakses dan mengirim data maka SKB perlu memiliki kapasitas dibidang SIM, baik dalam aspek infrastruktur, sarana dan prasarana, aplikasi maupun sumber daya manusia.
SKB sebagai Data Center, perlu memiliki sistem dan peralatan SIM seperti yang diuraikan di atas. Sehingga nantinya SKB dapat meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan fungsi pendataan.
SKB dengan SIM nya telah melakukan beberapa pekerjaan penting dalam membantu proses pendataan, walaupun data yang terkirim sangat terbatas. Adapun tugas-tugas yang telah dilakukan adalah :
-
Melakukan enteri data berupa data Pendidik dan tenaga kependidikan PNFI, baik lewat admin Dikmas maupun admin SKB.
-
Data program SKB yang berupa program kesetaraan maupun program life skill dan lain-lain
-
Melakukan pembelajaran kepada para tutor dan pamong di SKB
-
Melakukan pembelajaran tentang e-learning kepada warga belajar paket B, paket C, masyarakat umum. Belajar e-learning adalah belajar mengajar dengan menggunakan web dan internet
Dalam melakukan pendataan sasaran garap PNFI, jelas SKB tidak bisa bekerja sendiri, perlu dibantu para petugas lapangan yang berada di tingkat desa dan kecamatan, seperti para TLD, Pengelola PKBM, Fasilitator ( FDI ), dan penilik PLS. Koordinasi juga harus dilakukan dengan kepala desa, camat dll. Sementara ini SKB sudah ada surat tugas untuk melakukan pendataan sasaran garap PNFI se wilayah Kab. pekalongan, tetapi belum ada yang melangkah untuk melakukan pendataan. Apa yang ditunggu???? Instrumen sudah siap, surat keterangan sudah ada?. Untuk melakukan pendataan diperlukan suatu dana yang tidak sedikit, menyangkut transport, analisa data dan rekap data. Dikatakan sangat berat karena 1 orang pamong belajar harus mendata 2 wilayah kecamatan. Ironis memang, demi mendapatkan data PNFI yang valid, kita harus bersusah payah dulu, karena jika kita mencari data pada lembaga statistik tingkat kabupaten, maka kita tidak akan mendapatkan data kependidikan seperti yang kita harapkan.
Proses Belajar e-Learning
(1) berbasis teknologi namun berorientasi paedagogis, (2) adalah proses sosial yang harus dapat memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antar manusia (3)berbasis pada kemudahan akses internet terhadap sumber-sumber belajar, (4) penggunaan teknologi multimedia seperti film, audio, dan teks dalam e-Learning akan memperkaya kontens, (5) berakibat pada perubahan organisasi dan pelatihan guru dan tutor.
Penulis mencoba mensarikan berbagai pemikiran dan konsep yang digunakan dalam manajemen situs e-Learning :
1. Melakukan survey, menyusun agenda umum, rencana ke depan, situs mana yang cocok untuk anak didik kita.
2. Mencari tema dan materi terpadu dan komprehensif, materi dicari yang semenarik mungkin.
3. Pikirkan strategi untuk mendapatkan pemasukan e-Learning dari dalam dan luar negeri
4. Harus ada satu atau dua orang yang berkonsentrasi untuk mengelola, mengkoordinir dan mendapatkan e-Learning
5. Manajemen yang baik terhadap e-Learning akan membawa manfaat yang sangat besar terhadap keberhasilan dan pengetahuan anak didik.
Penulis yakin bahwa perjuangan mengembangkan e-Learning akan berefek ganda : Bagi Warga Belajar merupakan wadah dalam belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan, Bagi Tutor bisa sebagai saluran menuangkan ekspresi diri, mengembangkan kompetensi inti keilmuan.(su7ud m)
Kalau kita bicara tentang data, maka sampai saat ini